Channel
Distribution
Keputusan penting
lainnya, dan seringkali menantang, yang harus diambil oleh para eksekutif
logistik adalah menentukan saluran distribusi produk — cara atau jalur
alternatif agar suatu produk mencapai pasarnya. Berbeda dengan beberapa
keputusan,seperti program iklan dan promosi, yang dapat dengan mudah diubah
oleh perusahaan, keputusan saluran distribusi cenderung sulit diubah karena
mereka biasanya melibatkan komitmen jangka panjang dengan perantaraya, termasuk
brokers,wholesaler, dan retailer. Oleh karena itu, dalam menentukan saluran
distribusi, banyak faktor berbeda dari lingkungan bisnis saat ini dan esok hari
yang harus diperhitungkan oleh perusahaan.
Ada dua jenis saluran
distribusi: fisik dan perdagangan atau transaksi. Perusahaan manufaktur
menghadapi pertanyaan yang sama tentang saluran distribusi fisik dan transaksi,
yaitu apakah mereka mentransfer dan menjual produk mereka langsung ke pengguna
akhir? Haruskah middlemen berpartisipasi dalam distribusi produk? Meskipun
perantara menambahkan markup untuk biaya produk, mereka memberikan beberapa
manfaat bagi produsen dan pelanggan, tiga di antaranya adalah fungsi distribusi
khusus, produk yang ditingkatkan bermacam-macam, dan peningkatan efisiensi
transaksional.
Middlemen memperoleh
manfaat dari keahlian mereka yang luar biasa dalam fungsi distribusi, sehingga
mereka dapat melakukan kegiatan distribusi lebih efisien daripada produsen,
memungkinkan produsen berkonsentrasi pada bisnis inti mereka. Middlemen juga
menyediakan jasa distribusi lebih ekonomis daripada produsen individu, karena
mereka menangani pengiriman berukuran besar dan mendapatkan keuntungan dari
skala ekonomi yang lebih besar. Perantara memberikan manfaat kedua dengan
mengubah berbagai macam produk dibuat oleh produsen ke berbagai macam
permintaan dari konsumen.
Contoh
1 :
Didalam
buku ini dijelaskan juga bahwa adanya distribusi fisik barang dari produsen ke
retailer lalu ke konsumen, produsen mengirimkan barang mereka sendiri langsung
ke toko ritel besar, yang kemudian menjual produk ini kepada pengguna akhir.
Secara umum, saluran ini cocok untuk produsen yang mendistribusikan produknya
dalam ukuran truckload. Produsen mengirimkan produk mereka sendiri dalam
pengiriman besar ke pusat distribusi, yang bisa menjadi satu Central
Distribution Center (CDC) atau sejumlah Regional Distribution Center (RDCs).
Produk-produk tersebut kemudian dipecah menjadi pesanan yang lebih kecil
diangkut ke pengecer dengan cara produsen sendiri. Berbagai jenis produk
dikonsolidasikan di pusat-pusat ini dan kemudian dikirim ke toko-toko ritel
dengan muatan penuh menggunakan kendaraan milik pengecer sendiri atau milik
penyedia pihak ketiga.
CDC / RDCs
|
Retailer
|
Konsumen
|
Contoh
2 :
PT Nestlé
Indonesia
|
Carrefour
|
Konsumen
|
PT Nestlé Indonesia memproduksi
makanan dan minuman yang bergizi. Carrefour bertindak sebagai middleman antara
PT Nestlé Indonesia dan konsumen. PT Nestlé Indonesia terjun langsung ke
retailer besar seperti Carrefour. Dalam website resmi Nestlé, juga berperan dalam distribusi
dan sudah membentuk bagian khusus dalam distribusi produk ke retailer. Bersama
ketiga sentra distribusi dan ratusan distributor Nestlé Indonesia hadir di
setiap provinsi di Indonesia, memastikan ketersediaan produk Nestlé bagi
konsumen diseluruh Indonesia. Nestlé Indonesia juga memfokuskan diri untuk
senantiasa memberikan informasi dan pendidikan bagi konsumen kami, antara lain
seperti tercantum dalam kemasan setiap produk. Dalam menjalankan bisnisnya,
Nestlé berusaha untuk selalu menjalankan tanggung jawab kepada masyarakat dan
menciptakan manfaat. Jadi Nestlé Indonesia juga memiliki Regional Distribution
Center agar mudah dalam pengirimannya ke retailer-retailer yang ada sehingga
mudah didapatkan oleh konsumen.
Referensi :
Farahani, R.Z., Rezapour, S., Kardar, L.
(2011). Logistics Operations and
Management. USA:
Elsevier [page 26-29]
Komentar
Posting Komentar